Rabu, 24 Juni 2020

Cerita Fiksi Remaja - Me and My Teacher

Welcome to my profil

Hari ini aku mau post tentang cerita wattpad aku yang kedua setelah BimaNiken, sok dibaca ya jangan lupa VOMENT. Cerita tentang anak SMA yang dapat julukan MISS JUTEK.

Semoga ceritanya gak ngebosenin kalian ya, gue harap banyak yang suka sama cerita gue.
Sebelum baca follow akun gue dulu. Setelah baca jangan lupa voment, inget gue gak butuh boom vote, gue butuh vote sama komennya sekalian. Kasih kritik/saran terserah kalian, gue bakal terima.
Tolong hargai penulis, karna ngarang itu gak gampang!! Bener gue gak bohong!
Gue bakal publish seminggu sekali setiap hari Rabu, ya kalo nggak seminggu dua kali. Kalian tunggu aja.
Makanya VOMENT sebanyak-banyaknya!!!

Komen disetiap paragraf!!


Happy Reading...
Pengenalan Tokoh
Rizal Alvredo, Guru Matematika di SMA Rialdo, SMA milik kakeknya. Orangnya ganteng, baik, cuek, berusia 23 tahun tapi masih single.
Renata Azkia, orangnya cantik, pinter, jutek banget, usianya baru 17 tahun tapi belum punya pacar.
Erika Adelia, sahabat Renata. Orangnya manja, baperan, dan kolak alias konek lama. Suka sama Aldi.
Aldi, Alex, Bayu, Varo kakel mereka. Ganteng, most wanted.
Nella, Rika, Fina. Teman satu kelas Renata dan Erika.


Sinopsis Me and My Teacher

Renata dengan julukan miss jutek di SMA Rialdo, tapi siapa sangka kejutekannya bisa diluluhkan oleh seseorang

Bagaimana kisah Renata dan seseorang tersebut? Bagaimana seseorang itu bisa melelehkan kejutekan Renata?


01-Gadis Jutek

Sebuah motor sport bermerk Kawasaki Ninja H2R warna silver melaju menyapu jalanan ibu kota dengan kecepatan diatas rata-rata sedang menuju ke sekolahan tepatnya di SMA Rialdo, sekolah terelit. Sesekali ia melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 06.58, dan itu artinya dua menit lagi gerbang akan ditutup. Renata namanya, sudah menjadi kebiasaannya berangkat sekolah mepet pukul 7 dan dia satu-satunya cewek disekolahnya yang berangkat memakai motor sport dan juga berangkat paling terakhir.
Beruntung nasibnya, gerbang belum ditutup. Saat gerbang akan ditutup, Renata langsung melajukan motornya dengan cepat melewati gerbang membuat Pak Kadir selaku satpam disana terlonjak kaget "Astaghfirullah, dasar non Renata bikin saya jantungan" ujar Pak Kadir mengelus dadanya, menghembuskan nafas kasar dan hanya geleng-geleng kepala.
Sesampainya diparkiran bertepatan dengan bel tanda masuk berbunyi, Renata turun dari motor gedenya, melihat arlojinya menunjukkan pukul 07.02 dan iapun langsung berjalan menuju ke kamar mandi terlebih dahulu mengganti celananya dengan rok.
Renata berjalan menuju ke kelasnya dengan wajah tanpa ekspresi. Didepan kelas ia sudah melihat Rika dan Fina, teman satu kelasnya. Renata cukup dekat dengan mereka sejak pertama masuk sekolah, tapi tak sedekat seperti ia dan Erika, karena Renata dan Erika sudah bersahabat dari kelas 1 SMP.
Sudah menjadi kebiasaan Rika dan Fina duduk dikursi panjang depan kelas mereka untuk mencuci mata dengan melihat kakel. Renata berjalan santai melewati mereka sampai suara Rika dan Fina menghentikan langkahnya, "Re gak bisa apa saat bel bunyi lo udah di sekolah" cibir Rika dan dilanjutkan oleh Fina "Iya lo mah bel bunyi baru dateng" dan hanya dijawab 2 kata oleh Renata tanpa ekspresi "Udah biasa." Dan ia pun melangkahkan kakinya menuju ke dalam kelas.
Renata langsung menaruh bokongnya dikursi miliknya. Ia melirik ke sahabatnya yang sedari tadi tersenyum-senyum kayak orang gila itu membuat Renata heran, "Nape lo senyum-senyum"
"Lo tau gak?" tanya Erika langsung saja dijawab oleh Renata "Nggak." Jawaban itu membuat Erika menatap Renata sinis, "Gue belum ngomong." Renata menghembuskan nafasnya kasar. Ia harus ekstra sabar menghadapi sahabatnya ini. Sudah dijawab tapi malah ditatapin sinis kan yang salah situ "Apa?" tanyanya tanpa ekspresi dan lebih mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.
"Tadi malam gue chatan sama kak Aldi" antusias Erika dan "Ohh" hanya itu yang keluar dari mulut Renata karena ia sibuk bermain game di ponselnya. Kak Aldi merupakan most wanted di SMA Rialdo, dan memang sudah hampir seminggu Erika selalu chatan dengan Kak Aldi.
Dan lagi-lagi jawaban itu membuat Erika kesal terhadap sahabatnya ini yang super duper juteknya minta ampun. "Jutek amat sih!! Lo tanyain kek chatan apaan?!" usul Erika dengan wajah masamnya membuat Renata menghentikan kegiatannya dan menatap Erika, "Apaan?"
"Cuma chatan biasa sih" jawab Erika membuat Renata kesal dibuatnya, "Gak guna." Renatapun kembali dalam kesibukannya yaitu bermain game dan ia memasangkan earphone yang dikalungkan dilehernya. Ia selalu mengkalungkan earphonenya saat pergi ke sekolah dan kemanapun jika ia ingin membawanya.
"Jahat amat lo sama sahabat sendiri," ucap Erika dengan muka cemberut dan bibir menyun. Kesal terhadap Renata, ia pun berjalan keluar membuat Renata menghembuskan nafas melihat tingkah sahabatnya ini.
Saat Renata akan menatap ponselnya ia melihat Erika kembali masuk ke dalam dengan wajah yang tak masam seperti tadi, 'Lah balik lagi tuh bocah' batin Renata.
"Re lo tau gak?" Kembali tanya Erika antusias tapi jawaban Renata membuat raut wajah Erika berubah masam kembali, "Nggak." Melihat perubahan raut wajah Erika akhirnya Renata mengalah dan lebih baik bertanya. Sebenarnya yang salah siapa sih dirinya apa Erika??
"Apa?"
"Cucu dari pemilik sekolah ini bakal jadi guru matematika dikelas kita" jawab Erika dengan mata berbinar-binar. Namanya juga gadis jutek ya cuma, "Ohh" yang keluar dari mulut Renata yang kembali menatap ponselnya.
"Gitu doang?" tanya Erika menaikkan alisnya membuat Renata melepaskan earphonenya dan menatap Erika menjawab pertanyaan Erika dengan suara sedikit lembut "Terus gue harus ngapain loncat-loncat gitu?"
"Serah lo!" jawab Erika kemudian duduk desebelah Renata. Sampai-sampai suara salah satu dari kelas mereka membuat semuanya duduk tertib, "Masuk woy masuk" ucapnya sambil berlari menuju mejanya. Renatapun menyimpan ponselnya dilaci.
Pelajaran pertamapun telah usai, semua murid masih menenggelamkan mukanya dimeja karena terlalu mengantuknya mapel pertama, mapel yang diyakini tidak disukai hampir semua siswa yaitu Bahasa Indonesia. Karena mereka selalu dibuat PHP oleh soal-soal Indonesia. Butuh kelogikaan yang cukup tinggi untuk menjawab soal-soal mapel Bahasa Indonesia ini.
Dilanjutkan mapel selanjutnya yaitu Matematika yang akan diampu oleh guru baru. Para cewekpun histeris karena menurut gosip guru baru itu ganteng dan masih muda. Lain halnya dengan Renata, ia malah sibuk bermain ponsel tak memperdulikan siapa guru barunya. Sedangkan Erika, sahabatnya sudah mengoceh dari tadi, "Gue gak sabar pingin liat muka guru kita katanya sih ganteng." Renata pusing dibuatnya ia pun menutup telinganya dengan eraphone. Alhasil tindakan Renata membuat Erika memanyunkan bibirnya.
Selang beberapa menit, Pak Bagas selaku kepala sekolah di SMA Rialdo datang ke kelas mereka bersama seorang pria yang diyakini dialah guru matematika baru mereka. Erika yang melihatnya langsung berteriak histeris sambil menepuk-nepuk lengan Renata membuat Renata melepaskan earphonenya dan menatap Erika sinis sedangkan yang ditatap mash setia menatap guru baru mereka, "Ih beneran ganteng Re masih muda kayaknya."
"B aja Er." Renatapun menatap keluar jendela menghiraukan Pak Bagas yang sedang berbicara, "Anak-anak kenalin ini Pak Rizal Alvredo, dia akan menjadi guru matematika sementara disini mungkin 2 tahun. Pak Rizal baru lulus kuliah di London. Umurnya baru 23 tahun."
Semua cewek terpesona dengan ketampanan Pak Rizal, terkecuali Renata yang sedari tadi hanya menatap keluar jendela. Membuat Pak Rizal menatap Renata, 'Jutek banget kayaknya dia.'
Setelah Pak Bagas memperkenalkan Pak Rizal, beliaupun keluar dan Pak Rizal langsung saja menjelaskan materi dan kemudian memberikan contoh soal serta latihan soal.
"Disini yang pintar matematika siapa?" tanya Pak Rizal menatap muridnya, semua cewek masih setia menatap Pak Rizal. Lima detik kemudian semua siswa menjawab pertanyaan Pak Rizal tadi. "Renata!!" Membuat siempunya nama tersadar dari lamunannya. Renata yang merasa namanya disebut langsung protes, "Gue gak pintar-pintar amat kalik"
"Tapi lo yang paling bisa menguasai mapel ini" jawab salah satu teman kelas mereka dengan suara nyaring. Renatapun mengumpat pada mereka, "Sialan!"
Setelah Pak Rizal tahu, ia pun langsung menyuruh Renata, "Renata coba selesaikan tanpa bawa buku"
'Nantangin gue nih guru' batin Renata. Iapun bangkit dari tempatnya kemudian berjalan maju ke depan mengambil spidol mengabaikan Pak Rizal yang masih menatapnya heran, 'Gue punya murid datar amat, tapi pinter juga' batin Pak Rizal setelah melihat jawaban Renata yang tepat dan terperinci.
Setelah menjawab Renata langsung menaruh spidol dan berjalan menuju mejanya dengan datarnya. Pak Rizalpun memujinya "Bagus jawabannya tepat." Pak Rizal bangkit dari tempatnya karena melihat jamnya sudah selesai dan waktunya istirahat, "Pelajaran sampai disini." Kemudian Pak Rizal berjalan keluar kelas bertepatan dengan bel tanda istirahat.
"Re lo datar amat sih senyum dikit kek," ujar Erika yang sedari tadi menatap sahabatnya ini. Renatapun tersenyum secara terpaksa. "Pantes aja lo belum punya pacar!! Siapa juga yang mau sama cewek muka tembok kayak lo?!" sambung Rika yang duduk disebrangnya dilanjutkan tawaan Fina yang menggelegar.
"Bacot lo." Renata bangkit meninggalkan mereka membuat Erika bertanya, "Mau kemana lo?"
"Kantin," jawabnya tanpa menghentikan langkahnya.
"Ngapain?" tanya Erika kembali.
"Boker."
"Lah boker dikantin tolol tuh bocah," cibir Erika alhasil ia mendapat jitakan di kepalanya dari Rika membuat siempunya kepala merintih kesakitan.
"Yang tolol lo udah tau ke kantin pasti jajan lah" ucap Rika berjalan keluar kelas diikuti oleh Fina. Erikapun berjalan keluar kelas mengejar Renata sambil teriak-teriak kaya orgil, Renata yang merasa kasihan pada Erikapun akhirnya menghentikan langkahnya.
Dikoridor mereka bertemu Pak Rizal. Erika langsung senyum ramah kepada Pak Rizal dan Pak Rizal hanya menganggukkan kepala dengan kedua tangan didalam saku celana. Sedangkan Renata, ia tetap berjalan menghiraukan Pak Rizal. 'Gila jutek banget' batinnya.
Bisa dibilang sifat Pak Rizal cukup cuek pada semua cewek, tapi tidak pada Renata yang membuat Pak Rizal penasaran. Karena cuma Renata satu-satunya cewek yang acuh sama Rizal, berbeda dari cewek lainnya.
Pelajaranpun dilanjutkan sampai akhirnya bel tanda pulang berbunyi membuat semua siswa berhamburan keluar kelas. Sama halnya dengan Renata dan Erika, mereka berjalan beriringan menuju ke parkiran sekolah. Mereka menaiki motor masing-masing dan berpisah digang rumah Erika. Karena rumah Erika lebih dekat dari sekolahan.
Setelah berpisah dengan Erika, Renata menambahkan kecepatan motornya, karena tadi ia mengendarai motornya pelan dikarenakan ia bersama Erika dan Erika tidak suka ngebut. Renata selalu dimarai Erika jika mengendarai motor diatas kecepatan rata-rata, karena Erika tidak mau terjadi apa-apa dengan Renata, apalagi Renata memakai motor sport gede yang sepantasnya untuk cowok. Tak mau membuat sahabatnya khawatir maka dari itu jika ia bersama dengan Erika maka ia akan mengendarinya dengan pelan.
Sesampainya dipekarangan rumahnya, gerbang rumahnya sudah dibuka oleh satpamnya, Renata langsung memarkirkan motonya didepan rumah gedenya. Bisa dibilang keluarga Renata cukup kaya. Renata mematikan motornya dan langsung saja ia membuka pintu rumah, "Assalamualaikum"
"Gausah teriak-teriak nape" protes mama Renata yang baru saja dari dapur.
"Re" panggil mamanya melihat Renata berjalan menaiki tangga. Mendengar namanya dipanggil ia menghentikan langkahnya menatap mama nya dengan muka datar tanpa ekspresi. "Apa?"
"Sama maknya jangan jutek-jutek napa Re" cibir mamanya. Ia sungguh bingung kenapa putrinya ini sungguh jutek sekali, padahal dari keluarganya dan suaminya tidak ada yang sejutek Renata, cuma Papanya yang sangat-sangat datar. Tapi ia tak jutek seperti putrinya, ia hanya datar dan dingin. Entah Mamanya ngidam apa dulu saat hamil Renata sampai-sampai jutek begini.
"Apa ma?" tanya Renata dengan suara sedikit melembut
"Kamu gak iri sama temen kamu yang uda-" Belum juga Mamanya menyelesaikan ucapannya Renata sudah terlebih dahulu memotongnya, karena ia tahu apa yang akan Mamanya tanyakan pasti tentang PACAR, "Gak." Renata melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju ke kamarnya.
"Eh dasar Renata"panggil Mamanya yang emosi karena tingkah Renata yang susah diatur, "Guejodohin aja kalik ya tuh bocah" gumamnya menggelengkan kepala pusing menghadapiputrinya ini.

 Penasaran sama kisahnya, langsung baca aja klik link dibawah ini

https://my.w.tt/F6WJZR5sz7



Rabu, 03 Juni 2020

Cerita Fiksi Remaja - BimaNiken

Welcome to my profil

Aku mau promosi cerita wattpad. Judulnya BimaNiken, real karya aku sendiri. Aku harap kalian suka. Kalo suka lanjutin sampai selesai, kalo nggak tinggain aja. Sebelum baca, follow akun wp aku dulu :D. Kalo udah baca jangan lupa vote dan komen ya. Aku gak butuh boom vote, cuma butuh vote dan komen. Kasih saran/kritiknya nanti aku bakal terima :D


Sinopsis BimaNiken

Sekalinya musuh tetap aja musuh!!

Tapi tak ada yang menyangka kebencian mereka malah membuat mereka semakin dekat dan akhirnya sedikit demi sedikit kebencian itu hilang dan berubah menjadi nyaman-suka-cinta?!

Apa yang terjadi jika mereka dilibatkan dalam sebuah perjodohan yang dimana mereka sudah mempunyai rasa satu sama lain?


Start at, 11 Juni 2019
End at, 25 Mei 2020

01|Perjodohan


Pagi ini sungguh cerah, tapi berkebalikan dengan Niken. Mood Niken sudah dibuat buruk oleh Mamanya yang selalu mendesak dirinya agar mau dijodohkan dan bukan hanya Mamanya tapi Papnya juga membuat Niken emosi pagi-pagi. "Ma, berapa kali Niken udah bilang Niken gak mau dijodohin!" seru Niken.
Dengan berkacak pinggang Eka, sang ibu menatap Niken tajam bagaikan singa yang ingin menerkam mangsanya, "Niken, kamu berani sama mama lihat tuh pa anakmu."
"Udahlah Niken kamu nurut sama mama kamu," ucap Dika, papa Niken sambil menghembuskan nafas kasar. Kenapa putrinya ini sungguh keras kepala. "Tapi kan niken gak mau pa," protes niken "Udah ah ayo Fin kita pergi!" lanjut niken.
"Eh iya-iya bentar." Alfin yang dari tadi hanya duduk manis disofa sambil bermain game mendengarkan Keluarga Wijaya berdebat. Baginya sudah biasa dan permasalahannya selalu sama yaitu PERJODOHAN.
Niken berjalan keluar rumahnya untuk pergi ke sekolah bersama Alfin. Hampir setiap hari dia pergi ke sekolah dengannya karena ada sebuah kejadian yang membuat dirinya hampir 2 bulan berangkat dengan Alfin.
Eka memandang Niken keluar dengan menghembuskan nafas kasar, sulit baginya membujuk Niken yang sifatnya sungguh keras kepala, ia pun mengalihkan pandangannya ke Alfin. "Fin, tolong tante ya bantu bujukin Niken biar mau dijodohkan," sambil memohon kepada Alfin karena ia yakin Alfin bisa membujuknya.
"Tenang aja tante, aku bakal berusaha untuk saudaraku yang keras kepala satu itu." Alfin yakin sekeras-kerasnya Niken, ia pasti bisa dibujuk oleh dirinya. Tidak ada yang tidak mungkin baginya, semuanya pasti bisa diubah jika Allah menghendaki. Njir mendadak puitis gue, batin Alfin
"Makasih Alfin kamu memang keponakan yang baik," ucap Eka kemudian memeluk Alfin sedangkan Dika hanya terseyum berharap keponakannya ini bisa membujuk Niken agar mau dijodohkan.
Alfinpun langsung menyusul Niken yang sedari dari sudah menunggunya didalam mobil sambil memegang handphone. Menyadari kehadiran Alfin, Niken membuka suara tanpa menoleh, "Lama banget sih lo barusan nyokap gue ngomong apaan sama lo, jangan bilang nyokap gue nyuruh lo buat bujuk gue," ia masih menatap handphonenya.
"Nah itu lo tai,” canda alfin menetralkan suasana. Niken bukannya ketawa ia malah tambah marah “Tau goblok, lo sekolah berapa tahun sih!” protes Niken menatap Alfin tajam.
“Serah gue njir, mulut-mult gue.” Bela Alfin pada dirinya sendiri membuat Niken kembali menatap handphonenya “Kenapa sih lo gak nurut aja sama nyokap lo mungkin itu yang terbaik."
Pletak
Niken yang sudah dari tadi kesal akhirnyapun menjitak kepala Alfin. "Sekali lagi lo bahas itu, lo bakal dapat lebih buruk dari ini."
"Iya-iya ampun deh gue punya saudara kejam amat sih kayak lo," ucap Alfin sambil mengusap-usap kepalanya.
"Apa barusan lo bilang?!" Tanya Niken dengan nada tinggi dan marah.
"Gapapa."
'Ampun deh gimana cara gue bujuknya orang dia galak bener' batin Alfin yang sedang mengelus-elus kepalanya yang tadi dijitak Niken.
Niken POV
Nama gue Niken Indriani Clarista Wijaya dan cowok yang sedang duduk disebelah gue itu saudara gue namanya Alfin Brahmana. Gue sama dia udah akrab dari kecil dan kalian pasti lihatlah pagi tadi ada sedikit cekcok antara gue dengan nyokap gue. Ya... kalian tahulah karena apa? Padahal usia gue belum juga genap 17 tahun.
Author POV
Alfin langsung menancapkan gas menuju ke sekolah mereka yaitu SMA Galaksi Internasional High School. Sekolahan yang bisa dibilang prioritasnya anak orkay, entah itu anak pejabat, direktur dan lainnya. SMA Galaksi Internasional High School termasuk sekolahan tervaforit.
Selama perjalanan hanya ada keheningan didalam mobil. Mereka disibukkan oleh kesibukan masing-masing. Alfin sibuk fokus menyetir, sedangkan Niken mentap ke luar jendela.
Mobil Alfin memasuki pekarangan sekolahan. Seampainya mereka diparkiran, Alfin langsung mematikan mesinnya dan Niken langsung keluar mobil berjalan meninggalkan Alfin sendirian tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Niken berjalan menusuri balkon sekolahan, tapi tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya membuat Niken menghentikan langkahnya.

"Niken!"



Aku cuma kasih bocoran satu part aja. Part yang lainnya baca diwattpad ya. Hehehe.

Klik link dibawah ini

https://my.w.tt/e5kRsi5oX6





Rabu, 10 April 2019

TIPOGRAFI, ARTI DAN FUNGSINYA

 

Sebenarnya tipografi sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafis yang unik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tpi juga mempunyai unsur seni yang luar biasa.

Baiklah sekarang kita akan membahas tipografi dari arti, dan fungsinya . . .


Tipografi bisa juga dapat dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.


Tipografi dibagi kedalam 2 macam jenis, yaitu :
"Typography" (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.


Seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.


Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.


Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat.  Terkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.


Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :

1. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.



Berikut ini adalah contoh karya-karyaTypography yang mungkin dapat menginspirasi :)

Typography
Oleh : alesfuck 

Prestige Typography
Oleh : bella elizabetta

TypoGraphy
Oleh : Philos Design